1000 Santri TK TPA di Pangkalpinang Ikuti Wisuda, Ahmad Subekti: Jangan Pernah Bosan Belajar Agama

oleh -331 Dilihat

PANGKALPINANG – Sebanyak 1000 peserta dari berbagai TK Tempat Pendidikan Alquran (TPA) angkatan ke 23 di Kota Pangkalpinang mengikuti wisuda santri.

Kegiatan yang digelar bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan Kementrian Agama Kota Pangkalpinang ini berlangsung di Ruang Aula Hotel Bangka City, Sabtu (17/06/2023).

Dalam kegiatan ini turut di hadiri ketua umum DPD BKPRMI kota Pangkalpinang Fajar A.S .E, Ketua 1 DPW BKPRMI Prov, Kepulauan Bangka Barat Zulkifli, Camat Taman Sari, kepala pengadilan agama, ikatan persaudaraan haji Indonesia kota Pangkalpinang, orang tua santri serta tamu undangan lainnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Pangkalpinang, Ahmad Subekti berpesan kepada para santri jagan pernah bosan untuk belajar agama dan membaca Alquran.

“Saya pun selalu luangkan waktu untuk membaca Alquran, apalagi sekarang dizaman ini sangat mudah cukup melalui aplikasi yang ada di hp, kita pun sudah bisa membaca Alquran,” ungkapnya.

Sementara, Ketua umum DPD BKPRMI kota Pangkalpinang, Fajar A. S.E, mengatakan, sekitar tiga atau empat bulan yang lalu, pihaknya telah mengadakan super visi di tingkat TPA yang berada di kota Pangkalpinang.

Super visi tersebut dilakukan disetiap kecamatan. Dimulai dari TPA satu ke TPA yang lain dengan dipilih secara acak.

Namun saat melakukan super visi ditemukan tempat TPA yang sangat prihatin, terlihat para anak – anak yang sedang belajar tanpa menggunakan meja.

Hal itu dikarenakan minimnya fasilitas, ditambah dengan ukuran bangunan tiga kali tiga meter, itupun bekas kantor lurah yang tidak terpakai.

“Tiga atau empat bulan yang lalu, kita adalah super visi ditingkat kecamatan dari TPA satu ke TPA yang lainnya, tapi sangat kita sayangkan anak – anak belajar tanpa meja dengan ukuran tempat tiga kali tiga meter,,itu pun bekas kantor lurah yang tak terpakai lagi, dikarenakan minimnya fasilitas, apabila hari hujan ruangan tersebut bocor. Itulah kondisi TPA yang banyak kami temukan di kota Pangkalpinang,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, dirinya langsung menanyakan kepada pengurus TPA tersebut terkait bagaimana cara pengelolaan pembiayaan, seperti bantuan SPP dari wali santri.

“Lalu kita tanyakan bagaimana pengolahan biaya TPA tersebut, Salah Satunya dari SPP Santri sebesar 25000-3000 rupiah, itupun Alhamdulillah tidak lancar,” bebernya.

Meski demikian, Fajar berharap agar para wali santri dapat berpikir dan membantu para guru pengajar TPA dengan cara tidak telat untuk membayar SPP.

“Semoga para wali dari santri dapat berpikir untuk membantu para guru – guru pengajar, agar mereka (guru TPA, red) tetap semangat untuk mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak didiknya,” tutupnya. (**)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *