Poltamnews.com|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, (DPRD Babel) menggelar agenda rapat Paripurna penyampaian rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) DPRD tentang stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan syarat perizinan perkebunan kelapa sawit di provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ketua DPRD Babel Herman Suhadi menyampaikan, pada tanggal 31 juli 2023 yang lalu dalam Rapat Paripurna, telah di bentuk Pansus DPRD stabilitas harga TBS kelapa sawit dan syarat perizinan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Terbentuknya Pansus DPRD ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat, khususnya petani kelapa sawit terkait adanya gejolak harga TBS kelapa sawit yang rendah di Babel serta faktor yang mempengaruhi stabilitas harga TBS kelapa sawit dan syarat perizinan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas kerja yang telah dilakukan oleh Pansus DPRD Babel tentang stabilitas harga TBS kelapa sawit dan syarat perizinan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah membahas dan mengkaji permasalahan tersebut,” ucap Ketua DPRD Herman Suhadi, Jumat (29/12/23).
Selanjutnya, rekomendasi Pansus DPRD Babel akan kami tindaklanjuti untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel dan ke perusahaan perkebunan/ pabrik kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta instansi terkait sebagaimana diatur dalam tata tertib DPRD.
“Harapan kami agar rekomendasi ini hendaknya dapat segera ditindaklanjuti sebagai evaluasi bersama untuk meningkatkan stabilitas harga TBS kelapa sawit dan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang baik, untuk kesejahteraan masyarakat Babel, sebagai wujud bentuk pertanggungjawaban kita bersama kepada bangsa dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal ZA mengatakan kelapa sawit saat ini telah menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan di Babel, selain lada dan karet. Hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya jumlah pekebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit maupun sawit rakyat.
“Seperti kita ketahui, luas perkebunan kelapa
sawit di Bangka Belitung tahun
2022 yaitu 250.741 hektar, terdiri dari sawit
perusahaan seluas 171.284,52 hektar (68%) dan sawit rakyat seluas 79.546,98 hektar (32%) dengan total produksi TBS 4.217.793,12 ton/pertahun,” imbuh Pj Gubernur Safrizal.
Lanjutnya, meskipun luas kebun sawit di Babel tidak seluas Provinsi-Provinsi yang berada di daratan Sumatera dan Kalimantan atau Sulawesi, akan tetapi keberadaan kelapa sawit tersebut telah memberikan dampak yang baik untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam rangka untuk pengembangan sawit rakyat, Pemerintah telah melakukan beberapa kegiatan seperti bantuan bibit unggul, peremajaan kelapa sawit, sarana dan prasarana kelapa sawit dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu beasiswa kelapa sawit untuk anak pekebun maupun anak karyawan perkebunaan kelapa sawit.
“Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Babel sebanyak 53 perusahaan, pabrik kelapa sawit sebanyak 27 perusahaan, 21 perusahaan diantaranya terintegrasi dengan kebun budidaya. Dengan
jumlah pabrik kelapa sawit tersebut, maka
kebutuhan bahan baku TBS selain dari kebun
sendiri juga dari sawit rakyat. hal ini tentu
terjadi persaingan harga dalam pembelian TBS sawit rakyat,” jelasnya.
Kita ingat sekitar 2 tahun yang lalu harga TBS sawit rakyat mencapai puncak tertinggi yakni sekitar Rp3.000,-/kg, sehingga pekebun kita sejahtera akan tetapi hal tersebut tidaklah terlalu lama, dengan adaanya kebijakan larangaan ekspor CPO tahun 2022, harga TBS sawit rakyat mengalami penurunan yang drastis yaitu mencapai harga terendah di bawah Rp1.000,-/kg bahkan beberapa pabrik kelapa sawit tidak menerima TBS dari kebun rakyat karena tangki CPO penuh semuanya.
“Harga tbs terus mengalami kenaikan secara bertahap, beberapa bulan ini di pulau Belitung yang biasanya berada di harga terendah kini telah sejajar dengan harga yang ada di pulau Bangka. harga TBS dipabrik saat ini kisaran Rp2.000,-/kg-Rp2.300,-/kg, artinya pansus stabilitas harga tandan buah segar sawit dan syarat perizinan perkebunan telah memberikan hasil yang baik,” pungkas Pj Gubernur Safrizal. (red).