Pangkalpinang,Poltamnews.com -Sebuah postingan di laman Facebook, mendadak menjadi perhatian. Postingan dari akun Sopian bin Yusuf, berisikan transkrip pembicaraan telepon yang diduga dua orang pejabat publik. Parahnya dalam transkrip tersebut terdapat bahasa intoleran.
Belum diketahui pembicaraan tersebut antara siapa dengan siapa, namun dalam transkrip tersebut mencantumkan huruf Y dan X, yang diduga sebagai inisial nama penelpon.
Kepada wartawan jaringan Ruuds Network Cyber (RNC) Sopian bin Yusuf mengatakan bahwa dirinya belum bersedia mengungkapkan siapa inisial yang dimaksud. Namun Sopian mengatakan bahwa pembicaraan telepon yang ditranskrip nya tersebut adalah antar pejabat publik di Babel.
“Saya tidak mau menduga-duga, kita kedepankan azas praduga tidak bersalah. Saya hanya bisa bilang bahwa itu adalah pejabat publik di Babel. Namun yang pasti, demi Allah demi Rasulullah, saya mendengarkan langsung rekaman pembicaraan tersebut dan itu sangat tidak pantas,” terang Sopian kepada wartawan melalui sambungan telepon Jumat (25/8/23) siang.
“Saya buat postingan itu sebagai bentuk kekhawatiran saya atas keharmonisan Babel yang sudah terjaga rukun selama ini. Saya rasa kita sepakat bahwa sikap intoleran harus kita lawan. Terlalu mahal Babel ini jika dirusak oleh sikap-sikap yang anti Pancasila,” sambung Sopian.
Sopian bin Yusuf juga mengatakan bahwa dialog tersebut sebagaimana transkrip yang dibuatnya, berkaitan erat dengan proses penunjukkan PJ Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu. Sopian pun menyampaikan bahwa status keyakinan yang dianut Suganda Pandapotan Pasaribu menjadi alasan untuk ditolak.
“Jadi soal keyakinan yang dianut atau dipeluk oleh pak Suganda Pandapotan, itu disentil dan meminta untuk melakukan aksi demo menolak penunjukan pak Suganda Pandapotan. Nah ini kan bahasa yang intoleran. Dan itu saya dengar dengan jelas,” timpal Sopian.
Berdasarkan pengamatan dari postingan tersebut, Sopian menuliskan beberapa kata yang diduga sebagai kata kunci dan indikator. Antara lain, Demo, Sekda, Kristen, PJ Gubernur, Ormas, SARA, rasisme hingga tukang gaduh.
Sopian dalam postingan nya seolah ingin menyampaikan pesan, bahwa antara rekaman telepon yang diduga pejabat publik Babel, dengan banyaknya tudingan sejumlah pihak yang mengaku tokoh kepada PJ Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu sebagai tukang resah dan tukang gaduh saling berkaitan.
Terpisah, PJ Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu yang namanya disebut-sebut dalam transkrip dialog antara X dan Y, saat dikonfirmasi pada Jumat (25/8/23) siang belum memberikan respon. (red/RNC)