POLTAMNEWS.COM | TOBOALI
Sebuah insiden kekerasan terjadi di Toboali pada Kamis (17/10/2024) sore, sekitar pukul 18.30 WIB, yang melibatkan dua sales rokok.
Korban, DI (29), mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh terduga pelaku berinisial TO, yang diduga dipicu oleh perselisihan terkait spanduk iklan.
Kejadian tersebut bermula ketika DI bersama supirnya berhenti di Kulong Bakung untuk membeli minuman. Saat itu, terduga pelaku tiba-tiba datang menanyakan mengapa spanduk yang dipasangnya menutupi spanduk milik TO.
DI pun membantah tuduhan tersebut, dan menjelaskan bahwa ia selalu memasang spanduk hanya di ruang kosong pertokoan saja.
Sebelum peristiwa penganiayaan itu, sempat terjadi ketegangan antara korban dan terduga pelaku. Di mana, TO menuduh DI berniat membobol gudang rokok tempatnya bekerja.
“Saya tidak pernah melakukan atas tuduhan tersebut,” jelas DI, seperti dikutip dari babelpos.id, Jumat (18/10/2024) malam.
Merasa terancam, DI menegaskan tidak pernah mengucapkan kata-kata tersebut. Namun, situasi semakin memanas dan TO mulai menyerang DI di bagian dada dan perut.
Dalam upaya membela diri, DI sempat melawan dengan memukul wajah terduga pelaku, tapi ia terjatuh dan TO langsung menduduki tubuhnya sambil melanjutkan serangan.
Puncak ketegangan terjadi saat TO berteriak menyebut DI sebagai begal. Teriakan ini menarik perhatian warga sekitar yang melintas, dan hampir membuat DI menjadi amukan massa. Saat DI berusaha menjelaskan bahwa ia bukan begal, terduga pelaku langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.
“Saya sempat diteriaki begal, setelah itu dia lari,” kata DI.
Setelah insiden tersebut, DI segera melaporkan kasus ini ke Polres Bangka Selatan (Basel) dan menjalani pemeriksaan medis untuk visum et repertum.
“Saya sudah melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Basel dan menunggu hasil dari visum,” ungkap DI.