Poltamnews.com || BANDA ACEH – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Putih Sari, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kelanjutan pembangunan dan penyediaan alat kesehatan (alkes) bagi lima Rumah Sakit (RS) Regional yang sedang dibangun di Provinsi Aceh.
“Insya Allah, kami di Komisi IX DPR RI akan mengawal usulan pembangunan RS Regional ini untuk dibahas lebih lanjut bersama Kementerian Kesehatan,” ujar Putih Sari, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, saat melakukan kunjungan kerja reses di Banda Aceh, Rabu (08/10/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat koordinasi bersama Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, dan instansi terkait, yang berlangsung di Kantor Gubernur Aceh.
Putih Sari mengungkapkan, program pembangunan lima RS Regional ini sudah dimulai sejak tahun 2017 oleh Pemerintah Aceh.
Namun, hingga kini, progresnya belum tuntas, baik dari sisi infrastruktur maupun kelengkapan alkes.
Kelima rumah sakit itu berlokasi di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tengah, Bireuen, dan Kota Langsa, dan dirancang menjadi pusat rujukan medis bagi tiga hingga empat kabupaten/kota di sekitarnya.
Pembangunan RS Regional ini adalah langkah penting untuk pemerataan akses layanan kesehatan.
“Masyarakat tidak boleh lagi kesulitan hanya karena jauhnya jarak ke rumah sakit rujukan,” jelas Putih Sari.
Sebagai kader muda Gerindra, ia juga menegaskan bahwa Komisi IX tidak hanya akan membahas hal ini dengan Kementerian Kesehatan, tetapi juga akan membawa persoalan ini ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI agar bisa dikomunikasikan langsung dengan Kementerian Keuangan.
Kami akan perjuangkan kebutuhan masing-masing daerah, baik sarana fisik maupun alat kesehatannya.
“Kita lihat mana yang bisa diprioritaskan untuk dibantu melalui APBN. Peluangnya ada, Insya Allah,” tambahnya.
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Aceh, menyambut baik dukungan dari Komisi IX.
Ia menyoroti pentingnya penyelesaian tiga RS yang hampir rampung, yaitu di Aceh Selatan, Aceh Tengah, dan Aceh Barat.
“Dukungan DPR RI sangat penting agar masyarakat tidak harus ke Banda Aceh untuk mendapatkan layanan medis. Sinergi pusat dan daerah menjadi kunci,” ujar Fadhlullah.
Dengan percepatan ini, diharapkan masyarakat Aceh, terutama yang berada di daerah terpencil, bisa segera menikmati layanan kesehatan yang lebih cepat, dekat, dan berkualitas.
SUKARDI.
