POLTAMNEWS.COM | BANGKA SELATAN
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bangka Selatan, Yuri Siswanto mengatakan, media sosial sepeti Twitter, Facebook, dan Blog, saat ini telah menjadi wahana yang turut mewarnai wacana di ruang-ruang publik.
Selain itu, media sosial dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik. Namun demikian, media sosial perlu digunakan dengan bijak agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleran dan ramah.
“Masyarakat berlomba menjadi yang tercepat dalam membagi informasi di media sosial. Terkadang tanpa cek dan ricek lagi, hinga terkadang yang viral dianggap sebagai sebuah kebenaran,” kata Yuri saat dikonfirmasi, pada Rabu (15/3/2023).
“Apalagi saat ini sebuah media sosial sudah menjadi budaya baru, hingga hadirnya media sosial ibarat pedang bermata dua, d satu sisi menimbulkan manfaat positif luar biasa, namun di sisi lain low-taste content yang membanjir melalui internet dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” tambahnya.
Menurut Yuri, hal demikian harus dilakukan dengan cara penyaringan untuk menangani berita hoax yang diposting di situs, dan medsos, agar situs-situs yang ditampilkan nanti akan diketahui apakah itu berita hoax atau tidak.
“Salah satunya adalah program Gen Kominfo (Generasi Komunitas Ngonten Informasi Positif). Program ini adalah kelompok-kelompok masyarakat, khususnya generasi muda yang kita ajak berkolaborasi media sosial dalam rangka untuk menyebarluaskan informasi-informasi positif,” ujarnya.
“Selain itu, kita juga akan melakukan upaya untuk selalu mengingatkan melalui berbagai kesempatan kepada pengguna medsos seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya, agar menggunakan media itu sebagaimana mestinya dan bermanfaat bagi orang yang membacanya,” imbuhnya.
Untuk itu, Yuri mengajak para pengguna media sosial atau medsos di Kabupaten Bangka Selatan untuk bersikap cerdas dalam menerima atau menebar informasi yang didapatkan, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi digital yang sehat, konstruktif, dan membangun mental.
“Dengan menebar sebanyak mungkin virus positif, maka berita hoaks dapat dibumihanguskan di Negeri Junjung Besaoh. Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan inovasi, khususnya, generasi muda terus tingkatkan, sebarkan semangat positif dan kreatif kepada sesama guna mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang digital,” pungkasnya. (Rs)