POLTAMNEWS.COM, TOBOALI — Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) melalui Bappelitbangda menggelar sosialisasi Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) Tahun 2024-2029, pada Jumat (29/11/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Bappelitbangda ini dihadiri oleh sejumlah kepala OPD, camat, perangkat desa, pihak perusahaan, dan asosiasi perusahaan.
Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappelitbangda, Tarulina Lumban Raja, menjelaskan bahwa penyusunan RAD KSB ini adalah amanat dari Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2019.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan informasi aksi daerah kepada pihak-pihak terkait seperti perangkat daerah, camat, perangkat desa, pihak perusahaan, dan semua stakeholder terkait,” ungkap Tarulina membuka acara.
“Rencana aksi ini sudah diselaraskan dengan rencana aksi nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangka Selatan untuk lima tahun ke depan,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa dokumen ini bukan hanya sekadar panduan teknis, tetapi juga komitmen bersama untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang produktif dan ramah lingkungan.
“Kita berharap rencana aksi yang sudah ditetapkan ini menjadi pedoman bagi semua pihak untuk sama-sama bersinergi mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit selama lima tahun mendatang,” tegasnya.
Selain untuk mendorong peningkatan produksi, Tarulina menyebut adanya aspek kelanjutan lingkungan yang harus diperhatikan, sehingga tercapainya pembangunan kelapa sawit berkelanjutan.
“Dengan demikian, kebutuhan energi dan bahan pangan dunia dapat terpenuhi tanpa merusak lingkungan,” tuturnya.
Ia juga mengajak semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bangka Selatan dan para stakeholder untuk berkomitmen menjalankan rencana ini.
“Pasca ditetapkannya rencana aksi ini, kita perlu motivasi bersama agar pembangunan kelapa sawit berkelanjutan ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana industri sawit mampu berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Bangka Selatan,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret untuk merealisasikan kelapa sawit berkelanjutan sebagai bagian penting dari pembangunan daerah dan pemenuhan kebutuhan global.