Poltamnews.com, Toboali – Seorang siswa didik SMP Muhammadiyah Reivan Pratama kelas IX Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mendapat kesempatan mengisi khutbah di Masjid Al Adli Adyaksa pada pelaksanaan sholat. Jum’at, (6/10/2023).
Dalam khutbahnya Reivan Pratama menyampaikan tema tentang “Kemukjizatan Al-Qur’an.”
Ia menjelaskan, Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar. Sebab, ia diturunkan sebagai pembenar bagi kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi hakim yang memutuskan ketetapan hukum Allah SWT, serta menghapus berlakunya kitab-kitab sebelumnya.
Selain itu menurutnya, Al-Qur’an adalah kitab suci yang kandungan ajarannya menyeluruh untuk seluruh umat manusia didunia hingga akhir zaman serta senantiasa tepat dan sesuai, kapan dan di mana pun.
“Kandungannya pun beragam berisi berita dan kisah yang penuh dengan hikmah, berisi hukum-hukum yang sempurna dan penuh keadilan, yang sangat dibutuhkan untuk kebaikan individu dan masyarakat,” jelasnya.
“Begitu pula saat dibaca, Al-Qur’an memiliki keindahan yang luar biasa dari sisi kalimat atau lafadznya sehingga tidak membosankan pembacanya dan mampu memberikan pengaruh yang besar bagi orang-orang yang bertadabur saat membacanya,” ungkap Reivan.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMP Muhammadiyah Toboali, Ustadz Ahmad Tofik Nurhidayat mengatakan, itu merupakan satu program unggulan SMP Muhammadinyah Toboali yakni program Kader Mubaliqh.
“Ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari program unggulan SMP Muhammadiyah Toboali yakni program Kader Mubaligh,” kata Ahmad Tofik Nurhidayat kepada Wartawan, Jum’at (6/10/2023).
Senada, Kepala SMP Muhammadiyah Toboali Mirwanda mengungkapkan, diberinya kesempatan itu kepada anak didik agar mereka mampu menjadi Khotib dengan pengalaman yang didapat dan berguna untuk kelak.
“Dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berkhutbah merupakan keputusan yang tepat, ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka,” kata Mirwanda.
Mirwanda berharap para Siswa-Siswi SMP Muhammadiyah mampu mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang di dapat sehingga tidak ada rasa ragu apabila berkesempatan yang sama.
“Saya berharap agar kedepannya apabila nanti terjun ke masyarakat, mereka sudah sangat siap dan tidak merasa canggung lagi. Selain itu, ini akan menjadi daya tarik dan akan memotivasi teman-temannya yang lain untuk belajar berkhutbah,” tutupnya.
(Hendrik)