Belitung,Poltamnews.com. – Masyarakat Pulau Sumedang, Belitung, mengaku resah lantaran kecilnya alur masuk keluar kapal nelayan ke dermaga. Kondisi ini tidak saja menghambat pergerakan kapal, tapi juga membahayakan para nelayan.
Bagi warga Pulau Sumedang dan sekitarnya yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, dermaga merupakan jantung perekonomian mereka.
Banyak dan sedikit hasil tangkapan mereka akan memengaruhi kepulan asap di dapur rumah nelayan.
Kecilnya alur masuk dan keluar dermaga menghambat para nelayan Pulau Sumedang dalam beraktivitas.
Sekretaris Desa Pulau Sumedang, Irwan, Selasa pagi, 22 Agustus 2023, menuturkan, beberapa tahun yang lalu alur itu masih bisa dilewati 3-4 kapal.
Namun kini kondisinya makin parah, hanya bisa dilewati satu kapal saja. Hal ini lantaran adanya penyempitan akibat adanya terumbu karang yang menghadang di depan dermaga.
Irwan berharap agar adanya pelebaran alur atau menambah panjang dermaga. Intinya, kata Irwan, akses keluar masuk pulau Sumedang lancar dan tidak tergantung pada pasang surut air laut.
“Hingga kini sudah ada beberapa kapal yang mengalami kecelakaan akibat penyempitan alur tersebut,” ujar Irwan.
Sementara Ketua RT 002 Pulau Sumedang, Molleng, menambahkan permintaan pelebaran tersebut juga merupakan desakan para warga nelayan Pulau Sumedang.
“Pulau Sumedang sendiri merupakan penyumplai hasil laut terbesar untuk kebutuhan Pulau Bangka dan Pulau Belitung, yaitu sebanyak 60% – 70% hasil laut itu berasal dari perairan seputar Pulau Sumedang,” kata Moleng.
Jika tidak ada pelebaran para nelayan tersebut harus menunggu air laut pasang baru bisa berlabuh di dermaga.
“Kami mengharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Belitung, Pemerintah Provinsi (Babel) hingga pemerintah pusat agar hal ini menjadi skala prioritas agar perekonomian dan kebutuhan masyarakat Bangka Belitung terhadap hasil laut tidak terhambat,” kata Molleng. (red).