Harga Bahan Pokok di Pasar Toboali Masih Stabil Jelang Idul Adha

oleh -0 Dilihat

POLTAMNEWS|Bangka Selatan – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) memastikan harga dan stok bahan pokok (bapok) masih stabil menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah.

“Dari hasil pemantauan yang dilakukan hari ini, harga bahan pokok masih cukup stabil, dan stok sampai dengan saat ini masih aman karena pasokan dari distributor Pangkalpinang berjalan lancar,” ujar Kepala Bidang Perdagangan DKUKMINDAG Basel, Era Fitriawati, saat mengunjungi Pasar Toboali, Rabu (12/6/2024).

Era menjelaskan, stabilnya harga bahan pangan itu didukung pasokan serta stok yang mencukupi. Beberapa harga komoditas bahan pangan seperti beras, bawang merah, hingga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kota Toboali masih terkendali. Begitu pula dengan harga sayur-mayur masih dalam kondisi stabil.

Ia menambahkan, untuk saat ini daya beli masyarakat mengalami penurunan dikarenakan oleh faktor ekonomi di Bangka Selatan yang saat ini melemah.

Namun untuk harga cabai rawit dan cabai merah keriting sama-sama mengalami kenaikan Rp10.000 per kilogram sejak dua hari terakhir. Awalnya dijual Rp60.000 ribu kini menjadi Rp70.000 per kilogram.

“Selebihnya harga yang lain masih stabil. Untuk harga cabe kecil kampung Rp70.000, cabe kecil ori Rp60.000, bawang merah Rp50.000, bawang putih Rp40.000, bawang bombay Rp45.000, tomat Rp20.000, kentang Rp22.000, kacang panjang Rp12.000/kg, sawi Rp2.000, dan timun Rp8.000,” ungkap Era.

“Selanjutnya untuk harga ayam bulat Rp25.000, daging sapi Rp140.000, beras premium Rp75.000, Beras medium KTJ Rp72.000, Gula Rp18.000, Telur Rp2.000, minyak fortune Rp17.000, tepung terigu segitiga biru Rp12.000, dan indomie goreng Rp3.000/bungkus,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, menjelang hari Raya Idul Adha pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga dan stok bahan pangan agar tetap stabil.

Ia menambahkan, untuk saat ini daya beli masyarakat mengalami penurunan dikarenakan oleh faktor ekonomi di Bangka Selatan yang saat ini melemah.

“Saat ini memang daya beli masyarakat mengalami penurunan, namun jelang hari raya biasanya daya beli masyarakat kembali mengalami peningkatan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *