Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
NATARU BAKUDA BABEL NATARU PEMKOT PANGKALPINANG NATARU PEMKAB BASEL
Kab. Bangka Selatan

GIPSI Basel Cium Indikasi Dugaan Kecurangan Pembagian BBM Nelayan Bersubsidi

49
×

GIPSI Basel Cium Indikasi Dugaan Kecurangan Pembagian BBM Nelayan Bersubsidi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PN.COM|BANGKA SELATAN – Gerakan Inisiatif Pemuda Sosial Indonesia yang di singkat (GIPSI Basel) Mencium adanya dugaan indikasi kecurangan dalam pendistribusian BBM bersubsidi jenis solar, menurut Rego selaku ketua (GIPSI Basel) hal ini berawal dari nelayan yang mengeluhkan tentang pembagian BBM bersubsidi bagi Nelayan, yang di distribusikan oleh SPBU mini di kawasan Payak Ubi Jl. Sukadamai Toboali. Jumat (1/7).

Rego menambahkan hal ini menjadi dasar untuk kami (GIPSI Basel) menanyakan langsung ke pihak SPBU terkait pendistribusian BBM bersubsidi jenis solar tersebut, agar bisa tau penyebab terjadinya keluhan Nelayan setempat.

Example 300x600

Permasalahan ini menurutnya tidak sesuai dengan data yang di berikan dari pihak SPBU mini tersebut, jumlah BBM jenis solar bersubsidi yang di peruntukan untuk Nelayan 8000 liter (8 ton) dalam sekali pendistribusian. Sedangkan jumlah nelayan yang mendapatkan subsidi tidak sebanding hanya 150 orang dengan kalkulasi satu orang mendapatkan 48liter (3 jerigen) maka seharusnya tidak akan terjadi kekurangan untuk kebutuhan Nelayan.

“Masih ada selisih yang cukup besar dari data yang mereka berikan dengan jumlah BBM yang di peruntukan untuk nelayan, seharusnya dengan persediaan jumlah BBM bersubsidi sebanyak itu tidak ada lagi keluhan nelayan tentang kekurangan BBM bersubsidi.”Jelasnya saat di mintai keterangan oleh awak media.

Rego juga menjelaskan terkait hal ini seharusnya pihak SPBU mini harus memiliki data yang jelas terkait pendistribusian tersebut, jangan sampai hal ini menimbulkan permasalahan dalam pembagian BBM bersubsidi bagi nelayan.

“Data yang kami dapatkan 150 nelayan yang memiliki rekomendasi dari Dinas terkait, dengan kalkulasi 48 liter (pernelayan), jadi yang telah di dibagikan ke nelayan hanya sekitar 7200 liter (7,2 ton) persekali pembagian, jadi sisanya kemana.”Ungkap Rego.

Terpisah Abel selaku kuasa di SPBU mini tersebut menjelaskan mereka tidak memiliki hitungan terperinci akan jumlah nelayan yang mendapatkan BBM bersubsidi, yang terpenting ada rekomendasi dari dinas terkait pasti kami layani.Jumat sore (1/7).

“bagi kami yang telah memiliki rekomendasi dari dinas terkait dan telah menunjukan surat rekomendasi pasti kami layani sesuai dengan ketersedian BBM bersubsidi jenis Solar tersebut.”jelas Abel saat di mintai keterangan.

Abel juga menjelaskan saat di konfirmasi terkait keperuntukan distribusi BBM bersubsidi tersebut, kami haya sebatas pembagian saja, untuk keperuntukan dan mekanisme di luar bukan tanggung jawab kami.

“kami sebatas melayani nelayan yang memiliki rekomendasi sesuai aturan yang ada, mereka (nelayan) saat ini telah terbagi dalam beberapa koordinator sehingga kami mudah dalam pembagiannya, terkait teknis di luar SPBU itu sudah tanggung jawab mereka.”Ungkap Abel saat menjelaskan mekanisme pembagian BBM bersubsidi bagi nelayan.

Menurut Abel selama ini ketersedian BBM bersubsidi jenis solar dalam sekali pendistribusiannya sekitar 8000 liter (8 ton) dan telah dibagikan ke nelayan sesuai mekanisme yang ada.

“Untuk Nelayan 8000 liter (8 ton) untuk sekali pembagian, dengan kisaran 150 nelayan yang telah menyerahkan surat rekomendasi. Untuk satu orang nelayan hanya mendapatkan 48 liter (3 jerigen) BBM bersubsidi, dalam sekali pembagian biasanya terdapat sekitar 400 sampai 500 jerigen.”tutupnya.

_Rachmat_

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *