Poltamnews.com || JAKARTA — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini diterpa isu baru, menyusul sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi di berbagai sekolah. Meski penyebab pasti masih dalam proses investigasi, sejumlah warganet mencurigai adanya potensi sabotase.
Seorang pengguna Facebook bernama Ddex Evy, dalam unggahan viralnya, mempertanyakan penyebab keracunan yang marak belakangan.
Pasalnya, suaminya yang bekerja sebagai tukang cuci ompreng di dapur MBG, sering memakan sisa makanan yang layak dan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.
“Kadang heran sih dengan kejadian keracunan. Suamiku kerja cuci ompreng dan makan sisa, tapi sehat-sehat saja. Alhamdulillah,” tulis Evy, Rabu (01/10/2025).
Komentar Evy memicu diskusi panjang. Salah satu akun bernama Siti Aisyah Elkhaf bahkan menyarankan agar setiap dapur dan pengiriman ompreng MBG mendapat pengawasan ketat.
“Waspada omprengnya. Setiap order harus ada semacam ‘intel’ yang ngawasin. Khawatir sabotase,” tulisnya.
Senada, akun Pixie Dust mengaku sempat kehilangan kepercayaan pada salah satu sekolah mitra MBG setelah mengetahui ada indikasi ompreng diganti secara diam-diam.
“Saya sampai putuskan kerja sama. Anak-anak menangis, tapi saya harus lindungi 50 karyawan dapur saya,” tulisnya dalam komentar yang turut viral.
Menanggapi isu keracunan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program MBG tidak akan dihentikan.
Dalam kunjungannya di Bogor, Senin (29/09/2025), Prabowo mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan perbaikan menyeluruh, termasuk perlengkapan sanitasi dan uji kelayakan makanan.
“Kita akan benahi semua. Mulai dari peralatan cuci ompreng, filter air, sampai test kit makanan. Semua dapur harus diawasi ketat,” ujarnya.
SUKARDI.