PN.COM|BANGKA SELATAN – PK KNPI kecamatan Simpang Rimba menyatakan keberatan atas keputusan sepihak dari krateker KNPI Bangka Selatan, hal tersebut di ungkapkan Zulian Kiswanto S.Pd selaku ketua PK Kecamatan Simpang Rimba saat menyampaikan klarifikasi kepada Poltamnews.com pada Rabu (20/7).
Zulian menyebutkan ia merasa keberatan atas hal tersebut karena, keterangan carateker dalam rilis berita, saya tidak hadir setelah 3 kali pemanggilan padahal saya sudah menanggapi (bukan tidak merespon) undangan tersebut.
“Saya telah menanggapi undangan carateker terkait pembahasan tersebut, hanya saja undangan yang di sampaikan pihak carateker itu bertepatan dengan jam kerja saya mengajar (guru), dan saya sudah meminta agar carateker tidak mengundang rapat pada jam kerja sehingga tidak menggangu profesi saya selaku guru.”Ungkap zulian.
Tapi kelihatannya memang ada unsur kesengajaan sehingga saya tidak dapat menghadiri undangan tersebut, karena di sekolah banyak tugas dan kegiatan di sekolah tidak mungkuin saya tinggalkan karena jaraknya jauh.
“Jadi sepertinya diduga baik undangan pertama, kedua, dan ketiga memang di sesuaikan bertepatan dengan jam kerja saya sehingga saya tidak dapat hadir. Makanya saya keberatan di bekukan karena saya sudah meminta untuk di undang di luar jam kerja agar saya bisa hadir.”Jelasnya.
Terpisah ketua carateker KNPI Bangka Selatan Ali Muzakir saat di minta tanggapan pada rabu malam (20/7) terkait klarifikasi tersebut lewat telepon menjelaskan, bahwa terkait PK Simpang Rimba beliau telah berkoordinasi tiga kali untuk dapat menghadiri undangan tersebut, namun pihak mereka bilang akan mengirim utusan dan tidak ada yang datang.
“Dalam hal ini sebenarnya sudah saja jelaskan bahwa kami menunggu untuk dapat berkoordinasi dengan pihak PK Kecamatan Simpang Rimba sebanyak tiga (3) kali mengirimkan undangan tetapi tidak satupun utusan yang hadir terkait undangan dari kami.”ungkap Ali Muzakir selaku Ketua carateker.
Terkait waktu dan kapan undangan yang di layangkan, kami tidak bisa untuk mengikuti permintaan mereka, apalagi hanya menunggu satu PK, karena (enam) 6 PK kecamatan yang lain bersikap kooperatif.
“Terkait kesibukan kami juga memiliki kesibukan, dan terkait keputusan ini telah kami diskusikan dengan KNPI provinsi, dan ketua KNPI provinsi juga telah mengarahkan untuk mengambil kebijakan, mengingat kami juga harus melaksanakan agenda dan jadwal kegiatan yang telah di tetapkan, tidak bisa terus menunggu satu PK ini terus.”Pungkasnya.
Pewarta : Rachmat
