API Basel Pertanyakan Kualitas dan Kuantitas Hiasan Bola Himpang Lima

oleh -70 Dilihat
oleh

BuPoltamnews.com||BANGKA SELATAN – Pasca terjadinya kerusakan terhadap fasilitas umum bola hias di Kawasan Simpang Lima Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada Selasa (10/1/2023) kemarin menjadi viral bahkan menuai kontroversi di khalayak ramai. Pasalnya, pengrusakan itu terjadi disebabkan oleh tiga pemuda yang terindikasi dibawah pengaruh Alcohol hingga menabrak hiasan bola menjadi hancur berantakan.

Kepala Bidang (Kabid) Propaganda dan Kajian Isu Strategis Aliansi Pemuda Indonesia (API) Bangka Selatan, Bayu Maulana Putra mengatakan yang menjadi sorotan kita adalah bukan masalah pemuda yang menabrak akan tetapi kenapa hiasan bola-bola taman itu bisa pecah begitu saja usai di tabrak.

“Sangat lucu jika hiasan bola-bola taman itu hanya di tabrak oleh motor bisa pecah berantakan dan itu sangat mustahil, berarti ada dugaan pengerjaan proyek tersebut terindikasi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan,” Kata Bayu kepada Wartawan, Rabu (11/1/2023).

Menurut Bayu, jika berkaca dan melihat hiasan bola-bola yang sama di Kota- kota lain dia rasa hal itu akan mustahil bisa pecah begitu saja.

“Saya rasa hal itu akan mustahil pecah, sebagai contoh di daerah-daerah lain, setau saya itu di cor pinggirannya setebal kurang lebih 5-7 cm jadi lebih berisi, berat dan tidak ompong seperti keramik hiasan rumah,” Ujarnya.

Tak hanya itu, Ia juga mempertanyakan kualitas dan kuantitas dari pengerjaan proyek tersebut, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan ?

Sedangkan Kata Bayu, pembangunan itu dibuat menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan jumlah yang fantastis terhitung kurang lebih sekitar 3 milyar rupiah.

Untuk itu dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat Basel untuk memantau serta mengawasi apakah proyek pembangunan wajah kota Toboali sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.

“Jangan sampai karena terlalu banyak bagi-bagi kue ke pihak-pihak terkait sehingga pihak kontraktor mengurangi speknya biar tidak mengalami kerugian. Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, bukan hanya berfokus pada pelaku perusakan atau penyebab bola bola itu bisa pecah,” Ujarnya.

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Anshori saat ditanya terkait hal ini, dirinya menjawab silahkan tanyakan langsung kepada Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK).

“Oh masalah itu, silahkan hubungi Yudi, karena dia PPTK nya,” Kata Anshori saat di konfirmasi wartawan, Rabu (11/1/2023).

Terpisah, Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) Yudi menjelaskan terkait spesifikasi teknis, menurut dia itu sudah sesuai dengan spesifikasi.

“Setau saya itu sudah sesuai dengan spesifikasi, memang standarnya seperti itu, dan pembuatan bola bola hias itu di buat pakai cetakan,” Kata Yudi, saat di konfirmasi wartawan melalui pesan singkat, Rabu (11/1/2023). (RK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *