PoltamNews.Com, Toboali — Wakil Bupati Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Debby Vita Dewi, berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta OPD terkait, dapat memperkuat koordinasi lintas sektor guna menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok (bapok), serta mencari solusi menjelang pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bangka Selatan.
Hal itu disampaikan Debby saat memimpin rapat koordinasi High Level Meeting Pengendalian Inflasi menjelang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangka Selatan, di Ruang Rapat Gunung Namak Sekretariat Daerah, Rabu (27/8/2025).
Dalam rapat yang dihadiri unsur Forkopimda, Pj. Sekda, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta para pemangku kepentingan lainnya itu, Debby menjelaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini mendukung salah satu misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ucap Debby.
Pelaksanaan program MBG ini, lanjut dia, berfokus pada penanggulangan masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Selain itu, program ini juga bertujuan mendukung tumbuh kembang anak-anak, meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
“Tujuan utama MBG adalah mengurangi angka malnutrisi dan stunting, terutama pada kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui,” tambahnya.
Ditambahkannya, program MBG ini berupaya memastikan balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dapat memperoleh asupan gizi harian yang memadai sesuai dengan standar angka kecukupan gizi (AKG).
“Secara garis besar, tujuan utama MBG adalah mengurangi angka malnutrisi dan stunting, terutama pada kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini berupaya memastikan bahwa mereka memperoleh asupan gizi harian yang memadai sesuai dengan standar angka kecukupan gizi (AKG),” ucap Debby.
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) dalam kegiatan sosialisasi MBG di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, per Agustus 2025 ini, jumlah penerima manfaat MBG di Kabupaten Bangka Selatan berjumlah 58.181 orang yang terdiri atas 46.503 siswa, 164 ibu hamil, dan 11.514 balita. Adapun data ibu menyusui belum tersedia.
MBG direncanakan diberikan setiap hari sekolah, Senin hingga Jumat, kecuali hari libur. Program ini juga tetap dilaksanakan pada bulan Ramadan dalam bentuk bingkisan yang akan dinikmati saat berbuka.
“Hal yang perlu menjadi perhatian TPID adalah program MBG ini tentu akan membutuhkan banyak sekali bahan pokok baik beras, sayur, susu, daging, dan bahan pokok lainnya,” tegas Debby.
“Lebih dari 58 ribu porsi makanan yang dibuat setiap hari dari Senin sampai Jumat tentu akan meningkatkan permintaan atas bahan pokok,” sambungnya.
Apabila ketersediaan pasokan tidak memadai, menurut Debby, akan membuat harganya melonjak naik. Kenaikan harga yang sangat tinggi inilah yang harus dihindari dan menjadi fokus perhatian TPID.
Ia juga berharap, setiap OPD dan instansi yang tergabung dalam TPID Kabupaten Bangka Selatan dapat menyampaikan data dan informasi terkait upaya yang telah dan akan dilakukan dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga, serta kelangkaan bahan pokok akibat pelaksanaan program MBG ini.
Selain itu, Debby juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang hadir dalam rapat tersebut. Ia berharap berbagai permasalahan dapat diantisipasi dan diselesaikan bersama.
“Saya mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh hadirin yang telah hadir pada rapat ini. Harapan kami, segala permasalahan dapat kita antisipasi dan selesaikan bersama,” tutupnya.