PoltamNews.com, Bangka Selatan — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) membukukan tulisan karya 13 pelajar se-Bangka Selatan.
Para siswa ini merupakan kelompok Komunitas Literasi Pelajar Bangka Selatan binaan PWI sejak tiga tahun terakhir.
PWI Basel melalui programnya Kelas Literasi Jurnalistik dan PWI Goes to School mengajak para siswa se-Bangka Selatan untuk aktif menulis baik fiksi maupun non fiksi.
Buku berjudul “Goresan Tinta Pelajar” ini adalah buku kedua dari penulis muda binaan PWI Basel, Khoiriah Apriza, yang sebelumnya telah menerbitkan buku cerpennya “Ayah, Aku Rindu”.
“Alhamdulillah, ini adalah output dan outcome dari program Kelas Literasi PWI Basel dan PWI Goes to School, yang berhasil membukukan tulisan-tulisan karya pelajar SMA se-Bangka Selatan. Buku ini adalah buku kedua dari program yang kami laksanakan,” kata Ketua PWI Basel, Dedy Irawan usai menyerahkan buku ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Selasa (10/12/2024).
Kata Dedy, buku ini berisikan kumpulan cerpen serta essay para pelajar tentang pendidikan serta kearifan lokal. “Ide dan gagasan para penulis muda di Basel kami rangkum dan jadikan sebuah buku, untuk menambah koleksi buku karya penulis lokal di Bangka Selatan,” tambahnya.
Terpisah, Sekretaris PWI Basel, Nopranda Putra menyebut program literasi PWI merupakan salah satu program unggulan yang bertujuan mencerdaskan masyarakat.
“Gerakan literasi ini berkaitan erat pencapaian indeks literasi dan indeks pembangunan manusia. Salah satu upaya mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia adalah dengan meningkatkan budaya literasi dan ini menjadi program rutin PWI Basel,” ujarnya.
Putra juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan yang terus mendukung kegiatan PWI Basel.
“Terima kasih atas dukungannya Ketua GPMB, Ketua LAM Basel, Mas Agustian Deny Ardiansyah dan Ummi Sulis yang turun langsung mengedit buku ini. Semoga kehadiran buku ini dapat memberikan warna baru dalam gerakan literasi di Bangka Selatan,” tutupnya.