Menjamur Bisnis Meja Goyang di Pulau Belitung, Dimana Keberadaan Polisi ?

oleh -5000 Dilihat

Poltamnews.com |Belitung  –  Menjamurnya bisnis ilegal meja goyang di Pulau Belitung tak lepas peran dari kolektor timah dan tambang Ilegal hingga terjadi penyelundupan skala massif. Apalagi belum lama ini ada penggerbekan smelter mini di Gantung oleh Polres Beltim.

Lain di Pulau Bangka, lain di Pulau Belitung. Harga timah yang melambung tinggi membuat bisnis ini tumbuh subur di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Bayangkan, dalam sehari harga bisa 3-5 kali lipat di meja goyang.

Hasil investigasi media ini selama 4 hari di sejumlah tempat meja goyang, rata-rata buka terang-terangan di pinggir jalan, bahkan ada juga dekat dengan salah satu Polsek.

Pertama meja goyang di gudang Peibo, Jalan Raya Membalong Desa Perawas yang belakangan diketahui milik oknum Kompol yang bertugas di Polsek Belitung. Informasi terbaru jika pemodal besar meteka adalah kolektor timah ternama di Bakit Kecamatan Parittiga insial Ah.

Kemudian sepanjang jalan Dusun Tanjung Tikar, Desa Sungai Samak, Kecamatan Badau.bertebaran meja goyang.

Bahkan media ini sempat mendatangi 2 meja goyang milik Sakku yang katanya tak beroperasi lagi.

” La lame dak jalan meja goyang kami sejak Maret 2024. Ekonomi Belitung tengah sulit, semua serba sepi. Baru baru inilah ekonomi mulai membaik berkat harga timah yang semakin membaik,” kata Sakku ditemui di toko materialnya, Senin (9/9/2024).

Belakangan diketahu kalau Sakku adalah bos besar pemain timah di Pulau Belitung. Dia memiliki sejumlah anak biah kolektor. Salah satunya Niko, yang memiliki meja goyang pinggir jalan Aik Raya (jembatan) join sama Apuk Selingsing.

Rata-rata meja goyang disana beroperasi dari siang hingga tengah malam demi mengejar suplay timah.

” Sakku dak bohong kalau meja goyang di rumahnya Badau memang tidak buka lagi. Tapi meja goyang dia tak terhitung beroperasi di Belitung Timur dan ada join sama Apuk Selingsing,” ucap sumber terpercaya media ini, Kamis (12/9/2024).

Hasil investigasi mendalam media ini, ternyata muncul nama nama kolektor besar disana. Bahkan bukan hanya cukong yang bermain, berbagai institusi turut meramaikan permainan duit besar disana. Tak heran kalau cokelat, ijo, biru dan warba lainnya terdeteksi.

Kesimpulannya, permainan tak sehat memicu perang harga antar kolektor yang memburu timah sebanyaknya diduga untuk diselundupkan keluar Belitung.

Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitiya Putra SH SIk saat dikonfirmasi menyikapi menjamurnya bisnis ilegal meja goyang berjanji akan menindaklanjutinya.

” Oke monitor, terima kasih infonya, nanti kita akan dalami,” tulis kapolres menjawab pesan WhatsApp, Kamis (12/9/2024). (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *