18 Truk Muatan Timah Balok dan Pasir dari Belitung Lolos Masuk Bangka

oleh -65 Dilihat

Poltamnews.com |Pangkalpinang – Sebanyak 16 Truk Diesel bermuatan pasir timah dan timah balok kembali lolos di pelabuhan Pangkal Balam, Minggu (27/10/24) siang.

Diketahui, 10 truk bermuatan timah balok dan 6 truk muatan pasir timah berasal dari Kabupaten Belitung, menggunakan kapal Sawita Jakarta.

Informasi dihimpun Tim Ruuds Network Cyber (RNC), 16 truk muatan timah diduga berasal dari PT BSAL Belitung beralamat Kelekak Datuk. 10 truk timah balok masuk ke gudang logistik Tantra di Pangkal Balam.

Sedangkan sisanya 6 truk muatan pasir timah meluncur ke salah satu smelter di Pangkal Balam.

Tak hanya itu, sumber tertutup tim redaksi mengungkapkan jika Ddn adalah pemilik PT BSAL. Yang mana, Ddn telah mengubah kewarganegaraannya menjadi warga Australia ikut istrinya sejak tahun 2018.

Lebih lengkap, sumber juga menjelaskan jika nama Ddn sempat disebutkan dalam sidang Tipikor 300 Triliun, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Yang mana, kasus tersebut sudah menyeret banyak nama-nama besar ke dalam Rutan Salemba.

“Untuk barangnya ku dak tau mau dibawa ke smelter mana. Pastinya timah asal Belitung. PT BSAL itu hanya punya ijin lebur bukan ijin beli. Bukan rahasia umum lagi kalau timah asal Belitung dibeli dari penambang ilegal di meja meja goyang dengan sistem Cash On Delivery (COD) yang ada di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur ,” ungkap sumber, Minggu (27/10/24) siang.

Dikatakan sumber, selain Dnd, ada muncul nama kolektor lama berinisial An Ter dan. Stv.

” Selain Dnd yang tinggal di negara Australia, ada nama An Ter di Air Mangkok dan Stv. Saran saya aparat kepolisian jangan tebang pilih dam menegakkan hukum. Giliran punya aparat samping atau bos besar gak ditangkap. Mana yang katanya timah untuk PT Timah yang ternyata di slot ke bos besar yang berani beli harga tinggi,” ungkap sumber.

Berdasarkan pantauan tim redaksi di pelabuhan Pangkal Balam, beberapa pekerja kapal Sawita Jakarta membenarkan adanya 16 dari 20 truk yang membawa timah dari Belitung.

“Memang banyak truk yang turun dari kapal ini, isinya timah. Truk diesel 20 unit,” kata pekerja itu, saat ditemui wartawan.

Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo melalui Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus), Kombes Pol Jojo Sutarjo sejak tadi malam dikonfirmasi belum menjawab pertanyaan media ini.

Hingga berita ini dirilis, nama nama yang disebutkan dalam pemberitaan masih dalam upaya konfirmasi.

Sebelumnya, 2 Dump Truck kuning diduga bawa puluhan ton Pasir Timah merapat di Pelabuhan Sadai.

Informasi dari sumber redaksi menyebutkan, 2 Dump Truck bermuatan Pasir Timah ini merapat sekitar pukul 02.00 WIB bersama KMP Menumbing. Belum jelas tujuan 2 truk dengan nopol BN 8755 XL, BN 8693 WX ini membawa puluhan ton Pasir Timah ini ke Bangka. Namun diduga kuat puluhan Pasir Timah tersebut bukan berasal dari IUP dan aktivitas penambangan yang legal.

“Tunggu saja di (Pelabuhan) Sadai pak, saat KMP Menumbing merapat dan buka palka, awasi dan ikuti saja truk nopol BN 8755 XL, BN 8693 WX, dengan bak yang ditutup terpal warna Biru. Itu nanti ketahuan kemana dan siapa yang menampung Pasir Timah tersebut. Dikhawatirkan itu malah diselundupkan lewat pelabuhan tikus di Bangka. Tidak boleh dibiarkan itu,” jelas sumber terpercaya Redaksi.

Tak hanya 2 dump truck tersebut, informan redaksi di Pelabuhan Tanjung Ru Belitung menyebutkan bahwa diduga ada 1 unit truck box yang juga membawa pasir Timah.

“Sepertinya tak hanya 2 truck, ada satu unit truck box yang juga warna Kuning bermuatan bijih timah dan sedang menuju Bangka. Pokoknya awasi saja semua bang, itu diduga kuat membawa Pasir Timah,” tambang Narsum redaksi.

Bahkan infonya, tengah malam anggota polisi dari Polda sempat hendak melakukan penangkapan. Karena yang mengawal oknum aparat bersenjata laras panjang, 2 truk tersebut diduga diloloskan.

Sebelumya , sekitar sepekan lalu, Direktorat Kriminal Khusus Polda Babel meringkus 1 truk mobil bermuatan 8 ton Pasir Timah. Saat ini kedua sopir dan seseorang diduga pemilik sedang menjalani pemeriksaan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *