10 Ton Timah Ilegal yang Masuk Pelabuhan Sadai Berasal Dari Gudang Daerah Sijuk Belitung

oleh -0 Dilihat

POLTAMNEWS.COM – Pasir timah ilegal sebanyak 10 ton yang masuk melalui jalur penyebrangan pelabuhan Sadai, Bangka Selatan itu berasal dari gudang daerah Sijuk Belitung.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel, AKBP Todoan Gultom, kepada wartawan, pada Rabu (12/6/2024) siang.

“Berdasarkan keterangan dari sopir truk Arman, pasir timah sebanyak 10 Ton itu berasal dari gudang yang ada dj daerah Sijuk Belitung. Barang tersebut dimuat sekitar pukul 09.00 wib. Selanjutnya pada pukul 14.00 wib di pelabuhan Tanjung Ru dimuat kembali daging babi potong sebanyak 1 ton dan 3 unit mesin cuci,” kata Todoan.

Sebelumnya, Unit Opsnal Dit Polairud Polda Bangka Belitung berhasil mengamankan 1 unit mobil Dump Truk yang mengangkut pasir timah dan daging Babi ilegal di pelabuhan ASDP Sadai Kabupaten Bangka Selatan dari pelabuhan Tanjung Ru Kabupaten Belitung melalui kapal Roro KMP Menumbing Raya.

“Jadi diamankan 1 unit mobil Dump Truk itu pada Rabu 12 Juni 2024 sekira pukul 02.00 wib yang mengangkut pasir timah dan daging Babi ilegal di pelabuhan ASDP Sadai Bangka Selatan dari pelabuhan Tanjung Ru Belitung via kapal Roro KMP Menumbing Raya,” katanya

Ia menjelaskan adapun kronologis penangkapan berawal dari informasi adanya mobil truk BN 8231 WP yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Ru Belitung Selasa 11 Juni 2024 pukul 17.00 wib tujuan pelabuhan ASDP Sadai, Bangka Selatan via kapal Roro KMP Menumbing Raya bermuatan pasir timah disamarkan dengan daging Babi potong.

“Pada Rabu 12 Juni 2024 sekira pukul 02.00 wib setelah dilakukan pemeriksaan terhadap barang muatan dan diakui oleh sopir Arman bahwa benar mobil tersebut bermuatan pasir timah tanpa dilengkapi dokumen yang sah dan daging babi potong,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rencana pasir timah akan dibawa ke gudang yang ada di Pangkalpinang dan daging babi dibawa ke Sungailiat. Selama perjalanan segala kepengurusan diatur oleh Hariyadi warga Belitung yang juga ikut ke dalam Kapal Roro tersebut.

“Saat ini barang bukti berupa 1 unit mobil truk BN 8231 WP bermuatan Pasir timah ilegal sebanyak 10 Ton dan daging babi potong tanpa dokumen dari pihak Karantina Hewan telah dibawa ke Mako Dit Polairud,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *